a long journey made by one small step, consist of happy and sad story.. sometimes I walk, sometimes I jump sometimes I stop or either run... Too many moments with beloved people around me, so I wrote small notes as epigraphy of life
Friday, August 03, 2012
Titik Heran Pertama
“Mati, harus ngomong apa yah gue? Kalo ntar bahasa Inggrisnya salah, gimana nih? Orang hebat semua pula. Duh bisa ga yah gue?” tanyaku dalam hati seraya menerima kertas “corat-coret” dari bu Evi. External Relation manager Indonesia Mengajar yang cantik itu baru saja memintaku menggantikan Putri sebagai MC dan Moderator diskusi ini.
Ya, Katanya diskusi santai bersama para Global Shapers dari World Economic Forum. Namun, sulit rasanya menyantaikan diri di Ballroom hotel bintang lima ini, terlebih membaca profil para speakers yang berkompetensi luar biasa, World Class Leader kalau kata Pak Anies.
Waktuku 15 menit untuk mempersiapkan diri. Memang ini bukan kali pertamaku menjadi MC. Namun, biasanya hanyalah MC ulang tahun sepupuh, ulang tahun nenek, atau acara gereja. Tidak pernah yang seserius ini. Terlebih diriku bukan Ika yang dulu. 3 tahun terakhir, aku lebih menikmati pekerjaan di belakang layar. Entah kemana hilangnya kepercayaan diriku itu, entah kemana perginya hasrat untuk menjadi pusat perhatian itu. AKu bukan lagi gadis kecil yang sangat bersemangat memberikan pidato pembukaan MOS SMA, bukan lagi perempuan yang gigih memperjuangkan pendapatnya, walau harus berteriak sekalipun. Tidak, aku tak suka sosok itu lagi!
Maka itu, pekerjaan MC dan moderator sederhana seperti ini pun merupakan satu titik heran baru bagiku. Beranikah aku? Show must go on, jemariku dingin dan suaraku bergetar, aku memilih mengungkapkan semua rasa nervous-ku ke audience, membungkusnya dengan humor semampuku. Otakku berfikir keras mencari bahan pertanyaan dan guyonan, sementara dua bola mataku menatap 5 speaker yang bergantian berbicara. Untunglah di akhir acara semua terhibur, malah beberapa dari mereka menyukainya dan menyebutku Ika Winfrey.
Ternyata aku mampu. Ternyata berada di panggung itu tak semenakutkan yang kukira. Ternyata berbicara di depan itu enak juga (^_^). Ini adalah sebuah satu titik heran bagiku, dimana malam ini aku berhasil mengalahkan ketakutanku.
Nah teman, mungkin beberapa dari kalian pun pernah merasakan hal ini, takut dan tak mampu. Tapi, tak ada salahnya dicoba, kalau enak silahkan lanjutkan dan Kalau tidak, yah hentikan saja dan teruslah berjalan. We never know before we try.
Teruslah berani, teruslah mengeksplor diri.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment