Ada yang bilang bahwa lagu adalah melodi jiwa, ada pula yang berkata bahwa dengan bernyanyi sama powerful-nya dengan lima kali berdoa.
Yup kadang lagu memang bisa mewakilkan pikiran yg ingin terucap, entah dari segi komposisi melodinya maupun liriknya. Ada yang suka karena musiknya yang easy listening, ada pula yang suka karena liriknya yang menjadi juru bicara ketika lidah kelu tak berdaya.
Setelah ngacak-ngacak lemari, aku menemukan kembali lagu ini, terdiam... dan mencintainya, baik melodi dan syairnya. Entah mengapa malam ini aku memutarnya berkali-kali, dan aku ingin memutarnya sekali lagi, sekali lagi di suatu masa untuk sebuah jiwa.
Aku Ada
First singer:
Melukiskanmu saat senja
Memanggil namamu ke ujung dunia
Tiada yang lebih pilu
Tiada yang menjawabku
Selain hatiku dan ombak berderu
Di pantai ini kau selalu sendiri
Tak ada jejakku di sisimu
Namun saat ku tiba
Suaraku memanggilmu
Aku lah lautan
Kemana kau selalu pulang
Jingga di bahuku
Malam di depanku
dan bulan siaga sinari langkahku
Ku terus berjalan
Ku terus melangkah
Ku ingin ku tahu engkau ada
Suara 2:
Memandangimu saat senja
Berjalan di batas dua dunia
Tiada yang lebih indah
Tiada yang lebih rindu
Selain hatiku
Andai engkau tahu
Di pantai itu kau tampak sendiri
Tak ada jejakku di sisimu
Namun saat kau rasa
Pasir yang kau pijak pergi
Aku lah lautan
Memeluk pantaimu erat
Jingga di bahuku
Malam di depanmu
dan bulan siaga sinari langkahmu
Teruslah berjalan
Teruslah melangkah
Ku tahu kau tahu aku ada
-dee- Recto Verso-
No comments:
Post a Comment