Maafkan aku yang tak dapat lagi menunggu
Cukup sudah bagiku, menanti dan memberikan hati
Memang ada sejuta tawa dan debar hati yang kau beri
Namun, ketika kau hanya diam membisu, aku pun tak mau terus terpaku
Aku pun berlalu....
Anggaplah telepon pagimu adalah alarm hp untukku,
Suara malammu adalah siaran radio, penghibur hari-hari sepiku
Biar kuingat senyum dan sentuhanmu sebagai embun penyejuk sukma saja
Perhatian, tulisan dan pernak-pernik itu, jadikan saja fosil dalam relung kalbuku
Dan aku pun berlalu....
Cukup sudah, tak mau lagi menimbun asa atau mengasapi hati
Bila memang tak terbakar, lebih baik padam selamanya
Pergi bukan berarti benci dan berlalu bukan berarti musuh
Aku pun berjalan, berlalu darimu....
Membungkus rapi semua koleksi indah itu
Memulai petualangan baruku, mencari warna lain yg sempurnakan hidupku
Dan aku pun berlalu....
Darimu....
a long journey made by one small step, consist of happy and sad story.. sometimes I walk, sometimes I jump sometimes I stop or either run... Too many moments with beloved people around me, so I wrote small notes as epigraphy of life
Monday, January 30, 2012
Friday, January 13, 2012
2011 yg luar biasa... 2012 yg istimewa
Tahun 2011 boleh jadi salah satu tahun yg paling berarti untukku. Tahun dimana banyak sekali perubahan dalam hidupku.
Bergabung dengan salah satu PR consultan int. Yg beroperasi di 14 negara, menjadi targetku dalam pencapaian karir. Tentu saja penambahan penghasilan dan prestige menangani blue chip client ada di benakku dan luar biasanya semua kudapati di 2011. Namun, ternyata semua itu tidak membawaku pada kebahagiaan yg utuh. Hidupku bagai dikejar2 waktu, tidak ada lagi waktu "me-time", setiap pagi aku bangun dengan khawatir akan apa yg terjadi hari ini. Aku tidak lagi menikmati hari yg diberikan Tuhan sebagai curahan berkat. Namun rutinitas itu tetap ku jalani demi penghasilan dan jenjang karirku.
Akhirnya,aku membuat suatu keputusan besar, yaitu bergabung dengan Gerakan Indonesia Mengajar. Keputusan memeberikan beberapa perubahan luar biiasa bagiku:
1. Melalui GIM, aku belajar mengikuti kata hati.
Terkadang seringkali banyak pertimbangan sebelum kita mengambil keputusan, bahkan suara hati atau kebahagian pribadi terabaikan, karena ingin menyenangkan/ memberikan yg terbaik utk orang lain. Namun, kali ini aku ingin mengikuti hatiku, bosan dengan semua yg selalu benar dan ingin melakukan sesuatu yg gila.
2. Dengan masuk GIM, berarti aku harus keluar dari tingkat kenyamananku, meninggalkan penghasilan dan karirku di dunia kehumasan. Ibuku pun terperangah akan hal ini, di tengah zaman yg sulit mengapa aku menyiayiakan pekerjaan yg ada? 3. Bukan saja kehilangan karirku di dunia PR, tapi melalui GIM aku harus hidup di kampung2 di perbatasan terluar Indonesia, tentu saja dimana keterbatasan berkumpul di sana. Terbatas air, terbatas listrik, terbatas makanan, terbatas MCK, dan yg terpenting terbatas sinyal. :D
4. Namun melalui program ini juga memberikan insight2 baru yg mengubah pemikiranku. Aku mengalami sendiri bagaimana pendidikan dapat berefek berantai, karena pendidikan rendah pola pikir masyarakat sebatas bertani dan nasi kosong, mereka tidak memandang sebuah harapan yg dapat diwujudkan melalui pendidikan dan farek (masa bodo) dgn arti penting gizi dan kesehatan.
5. Hidup di cross culture community membuatku belajar memahami perbedaan cara pikir berbagai orang, memahami bahwa perbedaan cara pirir sangat dipengaruhi latar belakang masing-masing orang dan pola asuh sedari kecil.
6. Melalui birokrasi rumit dan pesimisnya pemda setempat, mengajarkankanku ttg kegigihan dan rendah hati. Hanya dgn 2 cara inilah mereka dapat ditaklukan.
7. Karena GIM, untuk pertama kalinya dalam hidupku dan dalam sejarah keluargaku, ada salah seorang anak mereka yg jauh terpisahdari keluarga.
Ribuan mil yg terbentang antara aku dan keluargaku memberikan rasa rindu yg luar biasa. Setiap perhatian yg diberikan ibu, ayah atau kakakku, menjadi butir-butir kekuatan baru bagiku. Tentu saja kita harus belajar mengatasi hal sendiri. Seringkali aku hanya diam dan berusaha memperbaiki sesuatu hal sendiri, agar keluarga nun jauh di sana tdk khawatir. Hanya salam sayang dan kabar bahagia yg bisa lulus sensor utk dibagikan pada ibu dan ayah.
8. Hal terpenting lainnya adalah belajar tentang ketulusan. Kelihatannya mudah dan sangat dapat diaplikasikan, tapi dalam prakteknya ini adalah hal tersulit. Ketulusan mensyaratkan kita melepas ego pribadi dan mengosongkan semua keinginan diri. Dinamika kelompok dan birokrasi dengan pemerintah mengajarkan banyak hal ttg ketulusan. Teringat perkataan seorg teman baik, Ludi, yg nun jauh di aceh, "ketika karyamu tidak dihargai, kamu sedang belajar ttg ketulusan. Dan ketika karyamu dipuji pun, kamu sedang belajar ttg ketulusan"
9. Banyak yg berubah, termasuk cara pandangku.
Dulu aku selalu berpikiran goal oriented, seseorg dinilai berhasil jika ia berhasil mencapai targetnya, dan ia harus bisa!! Bagaimanapun caranya. Namun, hidup 7 bulan ini mengajarkan padaku ttg pentingnya process oriented. Sesuatu yg baik dihasilkan dari proses yg baik. Proses ini yg akan membentuk karakter manusia, dimana banyak nilai-nilai berharga yg bisa dipelajari dalam sebuah proses. Aku belajar bahwa keberhasilan itu relatif, tidak bisa dipukul rata, karena setiap individu unik dengan segala karuniaNya. Bila ia berhasil mencapai targetnya, itu bonus!! 10. Hal indah lainnya yg kudapatkan adalah bertemu dgn org2 hebat dan kemewahan menikmati alam asri dan indah.
Melalui GIM aku bertemu dengan 7 org istimewa yg hebat, yg kini menjadi saudara angkatku. Di angkatanku aku bertemu dgn para pemikir dan pekerja muda yg visioner dan sgt open minded. Aku pun bertemu dengan beberapa org baru yg mencerahkan hariku. Orang-orang ini tidak akan kalian duga sebelumnya, tapi mereka akan hadir dan membawa warnanya, lalu ambil bagian membentuk pelangi hidupmu. Mahkluk2 hebat lainnya adalah bocah2 kecil yg selalu menyajikan wajah ceria, antusias yg tinggi, curiosity tanpa henti, mata berbinar dan senyum malu di sudut bibir mereka. Bila kalian susah menemukan udara dan pemandangan indah di kota besar, maka bergabunglah dengan kami (iklan red). Hahaha... Indahnya purnama dan penumbra-nya menjadi hal yg kutunggu tiap bulannya, hamparan laut biru, debur ombak, cakrawala biru dan para penghuni air garam menyapamu tiap hari. Udara bersih tanpa polusi adalah kemewahan yg ingin kusimpan baik2 di paru-paruku. Sebuah anugrah yg luar biasa, yg tak berujung. More u explore it, more deeper it is. Hm... Sebuah kilas balik yang panjang..dan aku masih punya 4 bulan hari efektif untuk berjuang bersama GIM di tahun yg baru ini... Semoga banyak lagi yg dapat kuberi dalam sisa waktuku ini.... Selamat jalan 2011 yg penuh kenangan dan selamat datang 2012 yg penuh tantangan......
Bergabung dengan salah satu PR consultan int. Yg beroperasi di 14 negara, menjadi targetku dalam pencapaian karir. Tentu saja penambahan penghasilan dan prestige menangani blue chip client ada di benakku dan luar biasanya semua kudapati di 2011. Namun, ternyata semua itu tidak membawaku pada kebahagiaan yg utuh. Hidupku bagai dikejar2 waktu, tidak ada lagi waktu "me-time", setiap pagi aku bangun dengan khawatir akan apa yg terjadi hari ini. Aku tidak lagi menikmati hari yg diberikan Tuhan sebagai curahan berkat. Namun rutinitas itu tetap ku jalani demi penghasilan dan jenjang karirku.
Akhirnya,aku membuat suatu keputusan besar, yaitu bergabung dengan Gerakan Indonesia Mengajar. Keputusan memeberikan beberapa perubahan luar biiasa bagiku:
1. Melalui GIM, aku belajar mengikuti kata hati.
Terkadang seringkali banyak pertimbangan sebelum kita mengambil keputusan, bahkan suara hati atau kebahagian pribadi terabaikan, karena ingin menyenangkan/ memberikan yg terbaik utk orang lain. Namun, kali ini aku ingin mengikuti hatiku, bosan dengan semua yg selalu benar dan ingin melakukan sesuatu yg gila.
2. Dengan masuk GIM, berarti aku harus keluar dari tingkat kenyamananku, meninggalkan penghasilan dan karirku di dunia kehumasan. Ibuku pun terperangah akan hal ini, di tengah zaman yg sulit mengapa aku menyiayiakan pekerjaan yg ada? 3. Bukan saja kehilangan karirku di dunia PR, tapi melalui GIM aku harus hidup di kampung2 di perbatasan terluar Indonesia, tentu saja dimana keterbatasan berkumpul di sana. Terbatas air, terbatas listrik, terbatas makanan, terbatas MCK, dan yg terpenting terbatas sinyal. :D
4. Namun melalui program ini juga memberikan insight2 baru yg mengubah pemikiranku. Aku mengalami sendiri bagaimana pendidikan dapat berefek berantai, karena pendidikan rendah pola pikir masyarakat sebatas bertani dan nasi kosong, mereka tidak memandang sebuah harapan yg dapat diwujudkan melalui pendidikan dan farek (masa bodo) dgn arti penting gizi dan kesehatan.
5. Hidup di cross culture community membuatku belajar memahami perbedaan cara pikir berbagai orang, memahami bahwa perbedaan cara pirir sangat dipengaruhi latar belakang masing-masing orang dan pola asuh sedari kecil.
6. Melalui birokrasi rumit dan pesimisnya pemda setempat, mengajarkankanku ttg kegigihan dan rendah hati. Hanya dgn 2 cara inilah mereka dapat ditaklukan.
7. Karena GIM, untuk pertama kalinya dalam hidupku dan dalam sejarah keluargaku, ada salah seorang anak mereka yg jauh terpisahdari keluarga.
Ribuan mil yg terbentang antara aku dan keluargaku memberikan rasa rindu yg luar biasa. Setiap perhatian yg diberikan ibu, ayah atau kakakku, menjadi butir-butir kekuatan baru bagiku. Tentu saja kita harus belajar mengatasi hal sendiri. Seringkali aku hanya diam dan berusaha memperbaiki sesuatu hal sendiri, agar keluarga nun jauh di sana tdk khawatir. Hanya salam sayang dan kabar bahagia yg bisa lulus sensor utk dibagikan pada ibu dan ayah.
8. Hal terpenting lainnya adalah belajar tentang ketulusan. Kelihatannya mudah dan sangat dapat diaplikasikan, tapi dalam prakteknya ini adalah hal tersulit. Ketulusan mensyaratkan kita melepas ego pribadi dan mengosongkan semua keinginan diri. Dinamika kelompok dan birokrasi dengan pemerintah mengajarkan banyak hal ttg ketulusan. Teringat perkataan seorg teman baik, Ludi, yg nun jauh di aceh, "ketika karyamu tidak dihargai, kamu sedang belajar ttg ketulusan. Dan ketika karyamu dipuji pun, kamu sedang belajar ttg ketulusan"
9. Banyak yg berubah, termasuk cara pandangku.
Dulu aku selalu berpikiran goal oriented, seseorg dinilai berhasil jika ia berhasil mencapai targetnya, dan ia harus bisa!! Bagaimanapun caranya. Namun, hidup 7 bulan ini mengajarkan padaku ttg pentingnya process oriented. Sesuatu yg baik dihasilkan dari proses yg baik. Proses ini yg akan membentuk karakter manusia, dimana banyak nilai-nilai berharga yg bisa dipelajari dalam sebuah proses. Aku belajar bahwa keberhasilan itu relatif, tidak bisa dipukul rata, karena setiap individu unik dengan segala karuniaNya. Bila ia berhasil mencapai targetnya, itu bonus!! 10. Hal indah lainnya yg kudapatkan adalah bertemu dgn org2 hebat dan kemewahan menikmati alam asri dan indah.
Melalui GIM aku bertemu dengan 7 org istimewa yg hebat, yg kini menjadi saudara angkatku. Di angkatanku aku bertemu dgn para pemikir dan pekerja muda yg visioner dan sgt open minded. Aku pun bertemu dengan beberapa org baru yg mencerahkan hariku. Orang-orang ini tidak akan kalian duga sebelumnya, tapi mereka akan hadir dan membawa warnanya, lalu ambil bagian membentuk pelangi hidupmu. Mahkluk2 hebat lainnya adalah bocah2 kecil yg selalu menyajikan wajah ceria, antusias yg tinggi, curiosity tanpa henti, mata berbinar dan senyum malu di sudut bibir mereka. Bila kalian susah menemukan udara dan pemandangan indah di kota besar, maka bergabunglah dengan kami (iklan red). Hahaha... Indahnya purnama dan penumbra-nya menjadi hal yg kutunggu tiap bulannya, hamparan laut biru, debur ombak, cakrawala biru dan para penghuni air garam menyapamu tiap hari. Udara bersih tanpa polusi adalah kemewahan yg ingin kusimpan baik2 di paru-paruku. Sebuah anugrah yg luar biasa, yg tak berujung. More u explore it, more deeper it is. Hm... Sebuah kilas balik yang panjang..dan aku masih punya 4 bulan hari efektif untuk berjuang bersama GIM di tahun yg baru ini... Semoga banyak lagi yg dapat kuberi dalam sisa waktuku ini.... Selamat jalan 2011 yg penuh kenangan dan selamat datang 2012 yg penuh tantangan......
Subscribe to:
Posts (Atom)