seremnya jakarta

ihh........ sampai hari ini pun bulu romaku masih berdiri jika melewati jalan itu. peristiwa kemarin benar -benar melekat, membayangiku. takut.... was - was,......dan wajah orang - orang itu masi terlintas di benakku

kemaren gue pulang ujian jem 12 siang. kebetulan si dona, teman seperjalanan gue ga ikut midtest karena ada interview.
seperti biasa gue jaln menuju halte dan nunggu bis 115 tercinta disana.
tumben deh ari itu bis-nya dateng cepet. pas gue naek, tuh bis cuma berisi separuh penumpang. pikiran yang terlintas di benak gue "ah mungkin karena orang-orang da pada mudik kali yah, jadi sepi". perjalanan berjalan lancar melewati jalan - jalan yang uda mulai jarang mobil itu....
sampai akhirnya diujung stasiun gambir 4 orang pemuda naik. 2 dari depan dan 2 dari belakang. mereka bertato, berambut pirang ga jelas, mata merah, pokoknya serem deh. mereka berteriak - berteriak di dalam bis " kami gak mau macem -macem bu, kami hanya minta uang untuk beli nasi. mungkin seribu dua ribu ga ada artinya dibanding keselamatan ibu bapak!!"

waduh mati gue, gue da mulai ketakutan. tampang gue yang sipit and kulit gue yang putih pasti jadi sasaran empuk buat mereka. mereka berteriak -teriak sambil memukul jok bis dengan tongkat sehingga terdengar nyaring bunyi "BAM...BAM"

bagi gue ga masalah ngasih seribu dua ribu ke mereka. tapi ternyata kita harus ngasih bukan hanya ke satu orang, tetapi empat preman tengik tersebut. Dibenak gue uda mulai ga setuju. ini sama saja perampokan secara terang -terangan.

mereka uda tepat di depan kursi gue, salah satu dari mereka lagi minta duit ama mas -mas di seberang gue. Tiba tiba dateng seorang bapak berbaju biru gelap, badanya tinggi dan rambutnya keriting. Dia langsung ninju preman yang tepat ada di depan gue. penumpang lainnya pun ikut marah dan mulai memukili mereka juga. tiga orang lainnya kabur... mereka loncat dari bus itu.

saat itu gue bener- bener takut, orang itu dipukul berkali -kali sampai hidung dan mulutnya berdarah. satu giginya copot. dan semua orang menyumpahinya. tiga teman lainnya sudah menyelamatkan diri terlebih dulu.
gue bener -bener pucat pasih... takut dan ngeri jadi satu.
akhirnya preman muda itu diturunin di depan tikungan monas. dan orang - orang di dalam bus mulai bertukar cerita tentang kejadian sering seperti itu.

gue bener-bener bingung. ga bermaksud memihak, tapi menurut gue kedua - duanya salah.
yang pasti kejadian kemarin bikin gue jadi takut.


buat amel... makasih..yah.. niat baik lo pasti gue pikirin.
soal biaya lomba mg kemaren, uda ketemu jalan keluar dengan membatasi anak yang pergi.
tapi... masih ada masalah keuangan lain tentang natal anak.
tenanglah nek, masalah yang membuat kita kaya dan bertumbuh.....
doakan aku yah....

ga semua orang tertarik dengan ngajar anak anak. ada yang alesan ga sabaran, ada yang cuma males kalo harus ikut misa jam 7 (karena jam 9 dia hrs ngajar bina iman), ada juga yang ga punya banyak waktu, ada yang dengan alasan malas.

gue juga kangen, kangen ketemu teman yang punya pengetahuan seabrek seperti lo. rindu terhadap saingan yang tangguh, temanku yang peka.

tunggu aku, aku berharap suatu hari dapat bertandang di negri tempatmu berada. bukan hanya meginjakan kaki, tetapi menyerap semua ilmu yang mereka miliki untuk negriku yang sedang direnovasi.
nantikan aku, entah esok, entah minggu depan, bulan depan, tahun depan atau sampai aku siap menjemputmu.
Ingatlah setiap kau melihat matahari, aku juga melihatnya, merasakannya
ketika kau berjuang... aku juga....
ketika kau sedih..... aku juga....
ketika kau membuang sampah dengan benar... aku juga melakukannya.....
ketika kau tersenyum..... aku selalu menantikannya.... (n_n )

ps: da lama vacum ga nulis puisi