Friday, March 09, 2012

AN IDEAL FUTURE HUSBAND ???




“Dhit, tadi udah baca email dari pak Hikmat? Bb-ku ketinggalan nih”
“udah.. oh itu tentang undeployment”

DEG…DEG… mendengar kata itu hatiku mencelos, my heart just beat slower.
UNDEPLOYMENT sesuatu yang harus terjadi cepat atau lambat, suka atau tidak suka, siap atau tidak siap, rela atau tidak rela.

Indonesia Mengajar… suatu gerakan yang membuatku jatuh cinta pada sebuah pengabdian. Suatu gerakan yang membuatku ketagihan hidup di pedesaan, memeratakan pendidikan. Sepanjang jalan Fakfak menuju Offie aku pun mulai berkhayal. Apa yang akan kulakukan selesai IM? Tak ingin aku kembali pada ramainya Jakarta, Hectic-nya ibukota dan melakukan pekerjaan yang membuatku merasa lelah tanpa berguna. Bila kuboleh meminta aku ingin terus bekerja untuk anak-anak, ingin terus mendidik dan memajukan cakrawala anak bangsa. Walau peluh dan kesabaran seringkali terkuras tapi ku tahu I do something right.

YA sudah lakukan saja!! Begitulah hati kecilku menjawab tanpa logika. Lalu kata-kata itu terusik oleh pikiran lain, bahwa aku juga harus realistis, berpikir sedikit kapitalis untuk memenuhi kebutuhan hidupku, membahagiakan orang tuaku. Sampai kapan aku mau menumpang di rumah orang tuaku?

Kegalauan ini pun beranjak lebih jauh…bagaimana caranya memenuhi idealisme tapi tetap berpijak pada realita?
AHA… aku menemukan suatu ide, bagaimana kalau aku cari suami saja… biar suamiku yang menafkai dan aku akan terus bekerja sebagai relawan pendidikan?? Sounds good….
Tapi… kalau dipikir-pikir lagi… it’s not good. Terlalu picik dan egois… kasihan yang jadi suamiku bila ia harus bekerja untuk kami dan aku hanya memenuhi impianku saja. Pasti akan terjadi konflik antara kami… dan aku tidak tega melakukan hal itu, he must be someone who loves me much so he want to sacrifice for us.
NO NO NO it’s not a good idea

Lalu munculah Ide kedua…
AHA bagaimana kalao cari suaminya sama-sama pecinta pendidikan dan punya visi yang sama sebagai sukarelawan pendidikan. It sound perfect, kami akan sama-sama bekerja dan mencintai proses memajukan kapasitas anak bangsa.
Tapi setelah dipikir-pikir lagi oh NO NO NO, kalau kami berdua sukarelawan pendidikan maka kami akan hidup melarat…. Kami berdua akan sama miskinnya… lalu anak-anak kami mau dikasih makan apa? Bagaimana memenuhi biaya sekolah dan kebutuhan mereka??
Again… it’s not a big idea.
Fiuh…. Lalu bagaimana dong???
Oh bagaimna bila aku cari “raja minyak” baik hati yang mau menikah denganku. Sehingga ia bisa membiayaiku membangun sekolah untuk kaum tak mampu…. Yeah it’s great idea..
BUT THE PROBLEM IS…. Raja minyak mana yang mau nikah sama GUE???
Seorang guru dengan bonus talenta pembantu rumah tangga handal….
Hua….. ide ketiga ini pun bukan ide yang baik…

Lalu bagaimana caranya??............akhirnya lamunanku dibuyarkan dengan berhentinya angkot yang kutumpangi di depan rumah Adhiti. Aku pun menyimpan ide-ide gila itu di benakku dan akan kuteruskan suatu saat nanti, saat kupunya waktu senggang untuk mengunjungi alam bawah sadarku.

Thursday, February 02, 2012

Naik Pangkat Jadi Ibu

Karena satu dan lain hal, aku berpindah tempat tinggal di kampung siboru. Saat ini aku menempati rumah dinas guru yang terletak tepat di sebelah sekolah.
Di rumah baru aku tinggal bersama 2 orang muridku, satu bernama Enjel (kelas 6 SD) dan Dika (kelas 5 SD). Aku menikmati kehidupan baruku bersama dua orang anak asuhku ini, terlebih menikmati peran baru yang kumiliki. Kami bertiga seperti keluarga kecil yang penuh dinamika di dalamnya.


Hal yang paling menarik di dalamnya adalah menikmati peran ibu dan guru sekaligus. Aku senang mengamati dan memberikan perhatian dalam perkembangan mereka. Misalnya tadi malam, aku tertawa geli menyaksikan Enjel dan Dika yang setengah sadar bertengkar memperebutkan bantal kepala.
Enjel : *tiba-tiba menarik bantal kepala* Beta buat bantal ini dulu!!
Dika : *terbangun kaget, setengah sadar terduduk , menunggu enjel mengembalikan bantal*

Alih-alih mengembalikan bantal, Enjel yang setengah sadar malah memeluk bantal itu sendiri, sementara Dika masih duduk terbengong setengah sadar. Lalu dengan tidak sabar Dika kembali merebut bantal itu dan meletakannya di kepala. Akhirnya Enjel terbangun dan marah –marah, entah apa yang diucapkannya, hanya berupa gumaman layaknya orang mengigau. Namun, setelah marah-marah Enjel kembali tidur sambil memeluk Dika.


Menyaksikan itu aku hanya tertawa geli. Aku menikmati setiap momen bersama mereka, saat kami memasak bersama, berolahraga sore bersama, saat mengepang rambut mereka, mendampingi belajar, membacakan cerita, melerai pertengkaran di antaranya, cabut rumput berjamaah, cuci pakaian bersama , berpetualang mencari sinyal, sampai dengan mengontrol kegiatan mereka di gereja. unik rasanya tiba-tiba memiliki naik pangkat jadi iburumah tangga dan 2 anak perempuan, untungnya anakku langsung besar dan sudah bisa diandalkan .

Selain itu, semenjak pindah rumah, masyarakat memberikan perhatian lebih pada kami. Setiap harinya selalu ada yang membawakan ikan, sayur, keladi atau buah-buahan untuk kami.

Hari pertama pak Samori membawakan ikan hasil tangkapannya untuk kami, hari kedua gresela membawa bebrapa ikat daun genemong (melinjo) dari kebunnya, di hari ketiga ada kiriman sayur tagas-tagas dan jambu air dari mama lapangan (tetanggaku yang tinggal di sebrang lapangan), hari keempat Markus dan Timo membawakan tali petatas dan daun kasbi (singkong), hari kelima mama ambon memberikan kami sesisir pisang masak yang manis dan legit, dan hari ini Uli membawa ikan goreng yang didapatnya dari bagam (rumah perahu tempat menangkap ikan). Bahkan besok, Yafet (murid kelas 3) berjanji akan membawa keladi hasil kebunnya untuk kami.


Walaupun begitu begitu setiap hal ada positif dan negatifnya, jika di rumah terdahulu terletak di atas bukit, dimana aku bisa menikmati indahnya laut lepas setiap saat dan keberadaan sinyal di atas pintu. Kini aku tak lagi bisa menikmati kedua hal itu. Untuk mendapatkan sinyal kami harus berjalan sekitar 500 m ke arah bukit. Namun keistimewaan yang kudapatkan kini adalah memiliki ruang kerja, sehingga aku bisa mengerjakan tugas-tugasku secara lebih baik dan focus. Di kamar kecil berukuran 2 x 3 m itu aku banyak menghabiskan waktu malamku untuk membuat lembar kerja murid, membuat ringkasan materi, mengerjakan administrasi sekolah, desa dan gereja, menulis blog dan laporan atau sekedar corat-coret menggalau menikmati heningnya malam.


Aku sangat bersyukur bahwa semakin hari merasakan semakin besar cinta dan perhatian masyarakat di sini. Sekali lagi aku banyak belajar dari peristiwa pindah rumah, baik bagaimana menjadi ibu yang baik, juru masak yang baik (bukan hanya memasak yang enak, tetapi management persediaan sayur di rumah), bendahara yang baik, dan bagaimana mengatur waktu (time management) antara rumah, sekolah, gereja dan desa.

Aku pun semakin mencintai kampungku, mencintai setiap anak-anakku di sekolah. Semoga di sisa waktu tugasku ini, aku dapat memberikan yang terbaik, yang paling maksimal yang dapat kulakukan.

Monday, January 30, 2012

Aku Pun Berlalu

Maafkan aku yang tak dapat lagi menunggu
Cukup sudah bagiku, menanti dan memberikan hati
Memang ada sejuta tawa dan debar hati yang kau beri
Namun, ketika kau hanya diam membisu, aku pun tak mau terus terpaku
Aku pun berlalu....

Anggaplah telepon pagimu adalah alarm hp untukku,
Suara malammu adalah siaran radio, penghibur hari-hari sepiku
Biar kuingat senyum dan sentuhanmu sebagai embun penyejuk sukma saja
Perhatian, tulisan dan pernak-pernik itu, jadikan saja fosil dalam relung kalbuku
Dan aku pun berlalu....

Cukup sudah, tak mau lagi menimbun asa atau mengasapi hati
Bila memang tak terbakar, lebih baik padam selamanya
Pergi bukan berarti benci dan berlalu bukan berarti musuh

Aku pun berjalan, berlalu darimu....
Membungkus rapi semua koleksi indah itu
Memulai petualangan baruku, mencari warna lain yg sempurnakan hidupku
Dan aku pun berlalu....
Darimu....

Friday, January 13, 2012

2011 yg luar biasa... 2012 yg istimewa

Tahun 2011 boleh jadi salah satu tahun yg paling berarti untukku. Tahun dimana banyak sekali perubahan dalam hidupku.

Bergabung dengan salah satu PR consultan int. Yg beroperasi di 14 negara, menjadi targetku dalam pencapaian karir. Tentu saja penambahan penghasilan dan prestige menangani blue chip client ada di benakku dan luar biasanya semua kudapati di 2011. Namun, ternyata semua itu tidak membawaku pada kebahagiaan yg utuh. Hidupku bagai dikejar2 waktu, tidak ada lagi waktu "me-time", setiap pagi aku bangun dengan khawatir akan apa yg terjadi hari ini. Aku tidak lagi menikmati hari yg diberikan Tuhan sebagai curahan berkat. Namun rutinitas itu tetap ku jalani demi penghasilan dan jenjang karirku.

Akhirnya,aku membuat suatu keputusan besar, yaitu bergabung dengan Gerakan Indonesia Mengajar. Keputusan memeberikan beberapa perubahan luar biiasa bagiku:

1. Melalui GIM, aku belajar mengikuti kata hati.

Terkadang seringkali banyak pertimbangan sebelum kita mengambil keputusan, bahkan suara hati atau kebahagian pribadi terabaikan, karena ingin menyenangkan/ memberikan yg terbaik utk orang lain. Namun, kali ini aku ingin mengikuti hatiku, bosan dengan semua yg selalu benar dan ingin melakukan sesuatu yg gila.

2. Dengan masuk GIM, berarti aku harus keluar dari tingkat kenyamananku, meninggalkan penghasilan dan karirku di dunia kehumasan. Ibuku pun terperangah akan hal ini, di tengah zaman yg sulit mengapa aku menyiayiakan pekerjaan yg ada? 3. Bukan saja kehilangan karirku di dunia PR, tapi melalui GIM aku harus hidup di kampung2 di perbatasan terluar Indonesia, tentu saja dimana keterbatasan berkumpul di sana. Terbatas air, terbatas listrik, terbatas makanan, terbatas MCK, dan yg terpenting terbatas sinyal. :D

4. Namun melalui program ini juga memberikan insight2 baru yg mengubah pemikiranku. Aku mengalami sendiri bagaimana pendidikan dapat berefek berantai, karena pendidikan rendah pola pikir masyarakat sebatas bertani dan nasi kosong, mereka tidak memandang sebuah harapan yg dapat diwujudkan melalui pendidikan dan farek (masa bodo) dgn arti penting gizi dan kesehatan.

5. Hidup di cross culture community membuatku belajar memahami perbedaan cara pikir berbagai orang, memahami bahwa perbedaan cara pirir sangat dipengaruhi latar belakang masing-masing orang dan pola asuh sedari kecil.

6. Melalui birokrasi rumit dan pesimisnya pemda setempat, mengajarkankanku ttg kegigihan dan rendah hati. Hanya dgn 2 cara inilah mereka dapat ditaklukan.

7. Karena GIM, untuk pertama kalinya dalam hidupku dan dalam sejarah keluargaku, ada salah seorang anak mereka yg jauh terpisahdari keluarga.

Ribuan mil yg terbentang antara aku dan keluargaku memberikan rasa rindu yg luar biasa. Setiap perhatian yg diberikan ibu, ayah atau kakakku, menjadi butir-butir kekuatan baru bagiku. Tentu saja kita harus belajar mengatasi hal sendiri. Seringkali aku hanya diam dan berusaha memperbaiki sesuatu hal sendiri, agar keluarga nun jauh di sana tdk khawatir. Hanya salam sayang dan kabar bahagia yg bisa lulus sensor utk dibagikan pada ibu dan ayah.

8. Hal terpenting lainnya adalah belajar tentang ketulusan. Kelihatannya mudah dan sangat dapat diaplikasikan, tapi dalam prakteknya ini adalah hal tersulit. Ketulusan mensyaratkan kita melepas ego pribadi dan mengosongkan semua keinginan diri. Dinamika kelompok dan birokrasi dengan pemerintah mengajarkan banyak hal ttg ketulusan. Teringat perkataan seorg teman baik, Ludi, yg nun jauh di aceh, "ketika karyamu tidak dihargai, kamu sedang belajar ttg ketulusan. Dan ketika karyamu dipuji pun, kamu sedang belajar ttg ketulusan"

9. Banyak yg berubah, termasuk cara pandangku.

Dulu aku selalu berpikiran goal oriented, seseorg dinilai berhasil jika ia berhasil mencapai targetnya, dan ia harus bisa!! Bagaimanapun caranya. Namun, hidup 7 bulan ini mengajarkan padaku ttg pentingnya process oriented. Sesuatu yg baik dihasilkan dari proses yg baik. Proses ini yg akan membentuk karakter manusia, dimana banyak nilai-nilai berharga yg bisa dipelajari dalam sebuah proses. Aku belajar bahwa keberhasilan itu relatif, tidak bisa dipukul rata, karena setiap individu unik dengan segala karuniaNya. Bila ia berhasil mencapai targetnya, itu bonus!! 10. Hal indah lainnya yg kudapatkan adalah bertemu dgn org2 hebat dan kemewahan menikmati alam asri dan indah.

Melalui GIM aku bertemu dengan 7 org istimewa yg hebat, yg kini menjadi saudara angkatku. Di angkatanku aku bertemu dgn para pemikir dan pekerja muda yg visioner dan sgt open minded. Aku pun bertemu dengan beberapa org baru yg mencerahkan hariku. Orang-orang ini tidak akan kalian duga sebelumnya, tapi mereka akan hadir dan membawa warnanya, lalu ambil bagian membentuk pelangi hidupmu. Mahkluk2 hebat lainnya adalah bocah2 kecil yg selalu menyajikan wajah ceria, antusias yg tinggi, curiosity tanpa henti, mata berbinar dan senyum malu di sudut bibir mereka. Bila kalian susah menemukan udara dan pemandangan indah di kota besar, maka bergabunglah dengan kami (iklan red). Hahaha... Indahnya purnama dan penumbra-nya menjadi hal yg kutunggu tiap bulannya, hamparan laut biru, debur ombak, cakrawala biru dan para penghuni air garam menyapamu tiap hari. Udara bersih tanpa polusi adalah kemewahan yg ingin kusimpan baik2 di paru-paruku. Sebuah anugrah yg luar biasa, yg tak berujung. More u explore it, more deeper it is. Hm... Sebuah kilas balik yang panjang..dan aku masih punya 4 bulan hari efektif untuk berjuang bersama GIM di tahun yg baru ini... Semoga banyak lagi yg dapat kuberi dalam sisa waktuku ini.... Selamat jalan 2011 yg penuh kenangan dan selamat datang 2012 yg penuh tantangan......

Tuesday, September 20, 2011

yuu dukung mereka mencintai jendela dunia




Layaknya orang yang terhipnotis, puluhan pasang mata itu memperhatikan tanpa berkedip. Lalu dengan lantang kutanya, “siapa yang mau baca buku?” kontan, bemunculan jari-jari telunjuk yg tak sabar mendapat buku.



Sabtu pagi yang cerah, selesai melaksanakan kerja bakti di sekolah, bersama muridku, kami melaksanakan “cuci perpustakaan.” Perlahan ku buka pintu ruangan yang telah lama terkunci itu, kupandangi ruangan kosong berdebu yang dipenuhi serbuk - serbukkayu di setiap sudutnya. Meja dan kursi berjajar memanjang di kiri kanan ruangan dan di tengahnya terdapat sebuah lemari kaca yang bagus. Sayangnya atap dan kusen-kusen jendela perpustakaan kami sudah lapuk dan dipenuhi rayap, sehingga serbuk kayu terus berhamburan di meja dan lantainya.



Lemari kaca itu sangat menyita perhatianku, di sanalah satu-satunya tempat menyimpan “harta karun” kami. Tak sabar, aku melangkah cepat ke arahnya dan memandangi tumpukan-tumpukan buku di dalamnya. Segian besar adalah buku bacaan untuk guru, buku-buku panduan bagi para guru agar metode pengajarannya menjadi lebih menarik. Sedangkan buku – buku bacaan anak hanya sedikit, sekitar 5 jenis buku ensiklopedia yang masing-masing berjumlah 2, yaitu seri Mamalia, burung, ruang angkasa, tanaman genetic dan dinosaurus. Semuanya masih dalam kondisi “perawan,” tersegel pertanda tak pernah dibaca.





Selesai membersihkan ruangan, aku minta izin pada Pak Kapisa untuk membuka lemari dan membagikan buku-buku itu untuk dibaca. Murid-muridku menatap isi lemari itu lekat-lekat, sangat antusias dan penuh rasa ingin tahu. Awalnya ku ambil sebuah buku ensiklopedia tentang mamalia dan membacanya seulas di hadapan mereka. K baca sambil ku praktekan teknik membaca read aloud yang pernah diajarkan bu Roosie dan Mas Ariyo. Layaknya orang yang terhipnotis, puluhan pasang mata itu memperhatikan tanpa berkedip.



Lalu dengan lantang kutanya, “siapa yang mau baca buku?” kontan, di hadapkanku bemunculan jari-jari telunjuk yg tak sabar mendapat buku. Mereka senang sekali mendapat buku bacaan dan langsung mengambil tempat masing-masing, baca, baca dan baca.



Dari dalam perpustakaan kami yang sederhana dan lapuk, terdengar suara anak-anakku yang sibuk mengeja kata. Suara yang bagiku amat merdu di Sabtu pagi yang cerah itu.



*Sayangnya di Fakfak belum ada toko buku, maukah kalian menyumbangkan buku-buku bekas layak pakai untuk anak-anakku? Kami akan senang sekali mendapat kumpulan cerita anak, kumpulan dongeng, buku kreatifitas, buku bahasa Inggris, buku resep, buku pengetahuan, atlas sekalipun atau apa saja yang bisa dibaca.



Donasi dapat disumbangkan melalui Indonesia Menyala, salah satu program ekstensi Indonesia Mengajar yang membidangi kepustakaan bagi daerah-daerah penempatan pengajar muda. Jangan lupa cantumkan nama desa dan kabupaten yang dituju, yaitu : Desa Siboru, Kabupaten Fakfak – Papua Barat. Kami tunggu donasi bukunya.

Sunday, August 28, 2011

Resep panjang umur..... *Ala Nenek Rosina*

10 Agustus 2011




Namanya Rosina, umurnya sekitar 100 tahun tapi sorot matanya masih cemerlang, masih lincah walaupun tungkai-tungkainya sedikit rapuh, pendengarannya sudah berkurang, tetapi ia fasih berbahasa Indonesia, senang bercerita dan senyum ramah selalu mengembang dari bibirnya yang merah (karena makan pinang).

Di rumah tempat tinggalku ada seorang nenek, ibu dari bapak piaraku. Nenek bernama Rosina atau biasa dipanggil Nenek Rosa. Menurut bapak-ku (yg berumur 74 tahun) saat ini usia nenek sudah 100 tahun lebih (tidak ada yg tahu berapa tahun tepatnya). Bapak adalah anak pertama, dimana sebelum nenek melahirkan bapak, ia telah mengangkat seorang anak. Nenek dan kakek mempunyai 7 anak kandung.



Suatu sore nan teduh, kami berdua bercerita. Ia bercerita bahwa ayahnya adalah orang pertama yang menyebarkan agama Katolik di Fakfak. Ayahnya merupakan missionaris awam yang bersama dengan pastur Belanda menyebarkan agama Katolik. Selama hidupnya nenek sempat mengalami beberapa kali perang, yang lekat diingatannya adalah perang melawan Belanda dan Jepang. Menurut nenek (Saksi hidup) pertama-tama Desa ini telah dikuasai Belanda. Belanda telah ada sejak nenek masih kecil, lalu terjadilah perang sehingga kedudukan digantikan oleh Jepang. Menurut nenek saat itu semua orang Belanda keluar dari Papua dan orang-orang China mengungsi ke gunung-gunung.



Semasa Jepang, pasukan Jepang menghancurkan gereja-gereja, lonceng-lonceng besar, rumah-rumah dan penduduk diminta menanam kebun. Ketika sudah dekat panen, pasukan Jepang mengawasi setiap hari dan membawa hasil panen mereka. Setelah beberapa bulan, terjadilah perang (nenek tidak menyebutkan antara siapa) dimana bom berjatuhan setiap hari dan banyak memakan korban. Hal ini membuat nenek dan sanak keluarganya mengungsi di gua-gua di kaki gunung. Setelah perang reda, mamanya membawa dia ke kampung Siboru ini. “Kalau malam gelap, tara ada yang berani keluar. Tinggal-tinggal terus… sampai perang reda. Mama ambil penggayung, bawa nenek turun ke sini.”





Nenek adalah sosok yang periang, menikmati hidupnya dan suka kebersihan. Meskipun sudah lanjut usia, nenek masih suka mencuci piring, menyapu dan menumbuk pinang. Ia paling senang menyapu rumah, sedikitnya 3 kali sehari nenek menyapu rumah (Ia akan sedih atau mengomel bila dilarang menyapu). Selain itu nenek sangat rapi menyimpan barang-barang. Di kamarnya semacam mini market yang berisi berbagai kaleng-kaleng dan belanga-belanga besar, dimana di dalamnya tersimpanan makanan dan perlengkapan dapur lainnya, mulai dari simpanan gula, beras, minyak, sabun cuci, teh, kopi, garam, biscuit dan lainnya. Ia dapat menyimpan sangat rapi sehingga simpanannya tidak dimakan tikus maupun semut. Setiap pagi dan sore, nenek akan duduk di dekat pintu, menumbuk pinang sambil melihat-lihat keluar. Ia senang mengamati orang yang lewat, menikmati bunyi laut di depannya dan mendengar suara burung yang berkicau dari belakang rumah.



Nenek sangat sayang padaku, Ia mengeluarkan bantal guling besar yang masih baru dan memberikannya padaku seraya berkata “Ibu pakai ini, ini punya nenek. Nenek pakai yang kecil, ibu pakai yang besar.” Aku sangat terharu saat itu karena di rumah itu ada banyak cucu dan anaknya tetapi nenek malah memberikannya padaku yang notabene baru berkenalan dengannya beberapa saat saja.




Nenek adalah sosok yang mengajarkanku bagaimana menikmati hidup ini; bekerjalah untuk memenuhi kebutuhanmu, menyimpanlah untuk masa susah (saving) dan sediakan waktu khusus untuk dirimu. Mungkin tiga hal ini adalah resep umur panjang seperti nenek .

Friday, August 19, 2011

Ketika Kibar Merah Putih Menyatukan Kami






Satu hal, yang membuatku mengharu biru. Ketika Indonesia Raya dinyanyikan dengan jelas dan lantang oleh semua muridku. “Akhirnya mereka hafal lagu kebangsaannya” Ujarku dalam hati.



16 Agustus 2011.

“Bu guru datang, bu guru datang” ujar salah satu muridku di YPK Siboru. Pagi itu, 16 Agustus 2011 boleh jadi hari yang dinantikan murid-muridku. Hari itu kami akan memperingati hari lahirnya bangsa Indonesia dengan upacara bendera dan berbagai kegiatan lomba. Meskipun duduk di bangku SD, upacara dan lomba adalah hal langka bagi murid-muridku. Alasan klise kekurangan guru sering kali menjadi tameng utama untuk melewatkan kegiatan semacam ini. Sehingga pagi itu mereka sangat antusias untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia.



Gerombolan seragam putih merah pun semakin jelas kulihat. Ada yang tersetrika rapi, ada pula yang lecek lusuh. Ada yang lengkap dengan sepatu, ada pula yang memakai sandal atau telanjang kaki. Maklumlah jalan di kampung masih berbatu dan bertanah lempung. Namun di balik semua atribut itu ada binar mata dan senyum ceria yang menantikan kibaran sang merah putih.



Upacara pagi itu berlangsung kurang sempurna, banyak kesalahan yang masih menjadi PR kami. Ya, saat itu memang kali perdana bagi murid-muridku melaksanakan upacara peringatan HUT kemerdekaan RI. Semoga upacara perdana ini menjadi awal yang baik bagi kami untuk terus berlatih.



Satu hal, yang membuatku mengharu biru. Ketika Indonesia Raya dinyanyikan dengan jelas dan lantang oleh semua muridku. “Akhirnya mereka hafal lagu kebangsaannya” Ujarku dalam hati.



Kibar merah putih pagi itu menyatukan kami, membangunkan raksasa Siboru yang tertidur lama. Meskipun tanpa kepala sekolah dan hanya diikuti oleh satu guru, kibaran sang merah putih disaksikan oleh komite sekolah dan masyarakat sekitar yang dengan bangga menyaksikan anak mereka memperingati ulang tahun bangsanya.



Bahkan mereka semua (ketua komite sekolah, masyarakat dan pemuda kampung setempat) membantuku dan pak Samori mengadakan lomba untuk anak-anak. Ada lomba makan kerupuk, lomba kelereng, memasukan paku di botol dan lomba sepak bola joget.



“Anak Indonesia…merdeka..merdeka!!” murid-murid YPK Siboru tak henti meneriakan yel itu sambil mengibarkan merah putih berbatang lidi di tangan mereka. Tawa dan semangat anak-anakku menjembatani bersatunya warga kampung (siswa, guru, komite sekolah, pemuda dan masyarakat sekitar) untuk memperingati ulang tahun negri ini. Satu hadiah ulang tahun untuk Indonesiaku: Di bawah kibar merah putihmu, kami bersatu.



Dan saat melihat foto-foto ini, semua letih dan lelahku terbayar lunas.

Note: special thanks for Tht

Monday, August 01, 2011

Seindah novel dunia (Siboru-Fakfak, Papua Barat)




Pernahkah kalian membayangkan kota Forks tempat bella dan Edward Cullen memulai petualangan cinta mereka? sebuah kota yang selalu mendung, cuaca dingin berembun dan hujan senantiasa menyapa setiap hari.

Yup, seperti itulah gambaran Siboru kala musim penghujan menyapanya (musim Timor).


Desa kecil yang merupakan bagian dari kecamatan Fakfak Barat ini memiliki curah hujan cukup tinggi. Meskipun sudah satu bulan aku di sini, tapi tak pernah kusaksikan bulat matahari yang terbit maupun tenggelam. Sang bintang yang amat panas itu selalu tersembunyi oleh tebalnya awan, akan tetapi kau tetap bisa melihat pendaran cahayanya dari balik gumpalan mega mendung itu.



Siboru merupan sebuah tanjung yang merupakan bagian dari kota Fakfak – Papua Barat. Sebenarnya lebih cocok bila disebut pulau, karena satu-satunya penghubung antara Siboru dengan kota Fakfak hanyalah sebuah jalan selebar 10 meter, yang saat ini semakin mengecil dan blm bisa dilalui oleh kendaraan umum. Ruas jalan itu dikelilingi laut sehingga sangat mungkin terjadi abrasi/erosi yg dapat menyebabkan jalan itu terputus, sehingga Siboru menjadi sebuah pulau.





Secara statistic di Siboru terdaftar 82 keluarga dengan jumlah penduduk sekitar 360 orang. Hampir semua penduduknya bersaudara satu sama lain, mayoritas beragama Kristen, hanya terdapat satu Gereja, satu sekolah dengan beragam suku bangsa. Uniknya di Siboru terdapat kebiasaan untuk memanggil orang dengan nama daerah asalnya. Misalnya Novita dari Ambon maka orang-orang memanggilnya ambon. Ada yang dipanggil Toraja, Bugis, Kei, Biak, Sorong dan untungnya aku tidak dipanggil Jakarta, tetapi dipanggil Kakak Ibu atau mama ibu. Di Siboru hanya guru saja yang dipanggil dengn sebutan ibu atau pak guru.





Sekolah tunggal di sini bernama YPK Siboru, dengan jumlah guru aktif 4 orang (termasuk pengajar muda) maka dari itu perlu keterampilan membelah diri dan multitasking sehingga dapat mengajar secara pararel :P. Meskipun jumlah guru minim, tetapi kebanyakan orang tua di sini telah memiliki kesadaran untuk menyekolahkan anaknya.

Tanah Siboru merupakan tanah kapur yang tidak terlalu subur untuk ditanam dan system airnya menggunakan tadah hujan. Kami menggunakan air hujan untuk minum, mencuci, MCK dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Mayoritas penduduknya bermatapencaharian berkebun. Untuk ke kebun, mereka harus menggunakan perahu karena kebun berada di pulau-pulau sekeliling Siboru.





Salah satu keindahan Siboru, Ia dikelilingi oleh pulau-pulau perawan yang cantik dan menawan. Saya pernah satu kali ke pulau Ega, salah satu pulau terdekat dari Siboru. Pulau Ega berteraskan batu putih bulat, memiliki tiang-tiang pohon kelapa sebagai hiasannya dan hutan perawan di baliknya. Benar-benar seperti film cast away dengan puluhan agas (nyamuk kecil) yg siap menyerang bila kau berani mengusik hutan mereka.





Saat pergi ke pulau Ega, saya dan keluarga Siboru-ku mencari ikan dan siput, membakarnya dan langsung menyantapnya. Hm….. walau tanpa garam dan bumbu-bumbu, ikan dan siput bakar rasanya enak sekaliiii….. acara piknik kami sore ini diakhiri dengan memunguti kelapa tua yang jatuh di tanah. Kami membawa sampai 12 buah kelapa tua yang siap dibuat santan di rumah.





Saat senja menyapa, Siboru memancarkan warnanya yang berwarnajingga keunguan. Awalnya aku cukup kecewa karena tidak bisa menikmati sunset dengan latar laut tanpa batas yang terhampar tak jauh dari kamarku ini. Namun, desa kecil ini selalu memberikan kejutan keindahan padaku.





Suatu sore aku disajikan proses terbitnya bulan penuh (bulan purnama). Purnama di Siboru amat indah, ia muncul ketika hari masih terang ketika langit masih biru kemerahan dan bentuknya bulat penuh layaknya telur asin. Saat gelap menyelimuti tanjung ini, bulan purnama menjadi hiburan tersendiri bagiku. Aku baru merasakan indahnya purnama dan sangat berartinya terang bulan karena aku diselimuti kegelapan. Saat di Jakarta, bulan purnama terasa terasa biasa saja karena sinarnya tersaingi oleh lampu-lampu jalan. Namun di sini bulan nampak indah nian, cantik tak berperi. Sinarnya dinantikan masyarakat kampung, anak-anak berlari cerah di lapangan dan para pemuda duduk di luar rumah menikmati malam terang bulan.




Saat aku menatap benda langit yg cantik ini, terlintas olehku memori 50 hari lalu dimana aku dan beberapa pengajar muda menyanyikan sebuah lagu:

Jadilah terang jangan di tempat yg terang,

Jadilah terang di tempat yg gelap

Jadilah jawaban jangan hanya kau diam

Jadilah jawaban di luar rumahmu



Jadilah garam, jangan di tengah lautan.

Jadilah jawaban jangan hanya ucapan

Jadilah jawaban jangan tambahkan beban

Monday, May 23, 2011

RINDAM JAYA #pelatihanPM2

Sepenggal kisah dari pelatihan pengajar Muda Indonesia Mengajar.
Gerakan mengisi kekurangan tenaga pengajar di pelosok2 di sebut Gerakan Indonesia Mengajar.

Para peserta Indonesia Mengajar disebut dengan Pengajar Muda atau PM. Saya mengikuti gelombang ke dua Gerakan ini, maka sering pula dipanggil sebagai PM 2.

Banyak sekali kisah lucu, haru dan inspiratif selama mengikuti pelatihan di Indonesia Mengajar. Salah satu kisah yang paling gue ingat adalah saat kami mengikuti pelatihan militer di Rindam Jaya. Di tempat ini, kami diajarkan tentang kedisiplinan, kekompakan, toleransi, keberanian dan ketahanan tubuh.

Hari pertama kedatangan kami di sana, kami disambut oleh wajah-wajah ramah para pelatih. Kami menjalani medical check up yang bertujuan untuk memeriksa apakah kondisi tubuh kami cukup sehat untuk di”siksa”. Setiap PM tidur di Barak, barak putri berisikan 43 orang wanita sedangkan barak putra dihuni oleh 30 PM pria. Setiap barak memiliki 2 kamar mandi besar yang digunakan bersama. Agak illfeel dengan wc-nya. Karena berkerak hitam dan kotor tak terawat. Tapi apalah daya, kami memang sedang belajar untuk bisa beradaptasi dengan semua kondisi jadi terima saja dengan lapang dada.

Wajah para pelatih yang ramah, berubah 180 derajat setelah upaca pembukaan dimulai, karena sejak saat itulah kami resmi menjadi murid mereka. Setiap kali makan, kami hanya diberi waktu 3 menit untuk menghabiskan makanan kami dan WAJIB habis!!!!!
Pada awal pertama kali kami makan malam di Rindam, beberapa PM mengambil makanan dalam porsi besar karena sudah seharian kami lelah serta tak ada lagi cadangan makanan yang bisa kami makan nantinya. Begitu pluit dibunyikan kami harus mulai makan danhanya diberi waktu 3 menit untuk menghabiskan makanan kami atau kami akan dapat hukuman. Panik melanda kami semua, bahkan nasi yang kumakan tak sempat lagi dikunyah. Setelah masuk ke dalam mulut, langsung ditelan dengan bantuan air. Selesai menghabiskan jatahku, aku harus membantu beberapa PM untuk menghabiskan makanannya sebelum waktu makan habis. Rasa tercekik dan takut membilur di setiap kami. Berawal dari situlah kami belajar banyak hal: belajar untuk tidak serakah, belajar untuk bahu membahu & saling membantu, belajar menghargai waktu dan menghargai setiap nikmat yang kami miliki.

Hal lain yang paling berkesan adalah waktu mandi. Setelah seharian berkeringat, bermandi lumpur atau apapun kegiatan yang kami miliki, kami hanya memiliki 15 menit untuk mandi dan berganti pakaian. 15 menit untuk 43 wanita dengan 2 kamar mandi yang cukup besar tanpa sekat. Hahaha, kejadian mandi ini menjadi peristiwa paling chaos.

Satu kamar mandi berukuran 4 X 2 meter itu dapat diisi 10-15 PM. Kami bahkan sudah tak perduli lagi bertelanjang satu sama lain. Keadaan kamar mandi sangat kacau. Kacau bergiliran memakai gayung, setiap kali mandi selalu ada baju yang jatuh dan basah (berharap saja, itu bukan milikmu). Maklumlah gantungan baju di kamar mandi itu hanya sebuah pipa pendek tempat semua pm menggantungkan handuk dan pakaian dalamnya. Selama kami mandi, tak henti ketokan pintu dari PM lainnya yg menunggu giliran mandi, dengan badan setengah kering (dan mungkin juga setengah bersih) kami harus bergegas menggunakan baju PDL (pakaian tentara lengkap denagn sepatunya yang keras dan berat). Hihihi geli perutku bila teringat hal itu....

Banyak hal lain yang kami lalui, termasuk latihan turun tebing, jalan satu tali, caraka malam, PBB, merayap melewati padang rumput, berlari, upacara bendera, team building dan kegiatan lainnya. Namun semuanya itu mengajarkan kami nilai-nilai kedisiplinan, kekompakan, toleransi, keberanian, saling menghargai dan ketahanan.
Nilai nilai inilah yang akan menjadi modal dasar kami untuk hidup dan mengajar di daerah pedalaman.

Disiplin dan ketahanan fisik mengajarkan kami untuk teguh menjalani tugas kami walau tidak ada pengawas dan minim fasilitas nantinya. Toleransi dan rasa menghargai membantu kami untuk dapat berinteraksi dengan baik dengan masyarakat sekitar, dimana kami bukan sekedar mengajar tapi juga membawa perubahan paradigma pada masyarakat akan pentingnya pendidikan. Kekompakan akan menjadi obat penawar rindu dan pemberi harapan, pengingat bahwa saya tidak sendiri, ada 72 orang lainnya yang juga melakukan hal yang sama, mengajar INDONESIA.

Saturday, April 02, 2011

Petualangan baru bersama Indonesia Mengajar!!

Hii semua, setelah dipikirkan masak-masak saya akan tetap melanjutkan blog ini. Beberapa bulan lalu sempat berpikir untuk pindah blog karena saya tidak ingin mencampuradukan blog saya, yang 80% tulisannya menceritakan kehidupan saya dengan urusan pekerjaan. Namun, akhirnya saya meyakinkan diri bahwa blog ini merupakan bagian dari kisah hidup saya, penggalan kisah yang dapat mengingatkan saya tentang berbagai hal yang pernah saya lalui. Maka, akan lebih baik bila saya secara konsisten melanjutkan menulis di blog ini, selain sebagai record diri, berharap ada tulisan yang dapat menginspirasi org lain.

YUU kita mulai kisah baru ini:

HIdup disebut berwarna karena kita selalu dihapkan oleh banyak pilihan, misalnya mau beli pakaian, banyak pilihan department store maupun pasar tradisional. Setelah lulus SMA, kita dihadapkan pada pilihan mau kuliah atau kerja atau berwirausaha, dll. Banyak sekali opsi yang ditawarkan pada kita.

Namun, hidup menjadi berarti karena dari sekian banyak pilihan tersebut kita tidak dapat memiliki semuanya. Dengan kata lain, HIDUP MENJADI BERARTI KARENA KITA MEMPUNYAI BATASAN UNTUK MEMILIH. Hal inilah yang membuat kita semakin menghargai keputusan yang kita buat dalam hidup. Semakin menghargai dan bertanggung jawab atas putusn yang telah kita buat.

Begitupun dengan kehidupan karir saya, saya dihadapkan pada banyak pilihan dan saya memilih untuk mengikuti kata hati saya. Saya memutuskan untuk berpartisipasi pada program INDONESIA MENGAJAR dan dengan bangga menerima pinangan mereka untuk menjadi PENGAJAR MUDA di pelosok Indonesia.

Saya tahu konsekwensi yang akan saya terima:
1. Saya akan di tempatkan di pelosok Indonesia (remote village) yang belum memiliki aliran listrik dan signal handphone. Dimana akses komunikasi, kesehatan dan hiburan sangat minim.

2. Saya akan mengalami penurunan pendapatan yang cukup berarti karena saat ini saya bekerja di perusahaan humas berskala multinasional dengan pendapatan cukup baik.

3. Saya akan jauh dari orang tua, keluarga dan teman, serta melewatkan berbagai moment-moment berharga dengan mereka. Hal ini karena saya hanya dapat bertemu mereka/ plg ke rumah 1 kali dalam setahun

4. Beragam fasilitas tidak akan saya temui di desa terpencil dan adanya bahaya epidemi penyakit, mengingat sanitasi dan fasilitas ksehatan yang cukup sulit.

Namun inilah pilihan hidup saya, saya senang sekali dapat berkontribusi untuk bangsa Ini (I’m proud to be Indonesian) dengan memberikan pemerataan pendidikan bagi anak-anak Indonesia di daerah pelosok. Pernahkan terpikir bahwa tak satupun dari kita bisa memilih dilahirkan dimana, dengan keluarga seperti apa, dengan kondisi ekonomi bagaimana? Dan kebetulan mereka lahir di daerah pelosok yang sulit dijangkau sehingga dengan sendirinya kesempatan mendapatkan pemerataan pendidikan menjadi lebih sulit.

Ketika saya, yang mungkin sedikit lebih beruntung dari mereka diberi kesempatan untuk berbagi, dengan senang hati dan penuh syukur saya menyambutnya. Saya ingin mereka juga mendapatkan pendidikan yang setara sehingga di masa mendatang dapat berkompetisi dengan anak-anak kota lainnya. Saya yakin, seyakin-yakinnya mereka juga memiliki potensi yang luar biasa. They just need an opportunity.

Saya yakin program ini akan memberikan pengalaman luar biasaaaa yg mungkin tidak dapat saya tebus dengan uang. Sebuah petualangan baru bersama orang-orang luar biasa pula.. I’m so excited.



Inilah pilihan hidup saya, bila nanti saya harus memulai karir saya dari awal, saya tidak keberatan. Saya menganggap semua itu sebagi bagian dari hidup dan biarlah berjalan sebagaimana mestinya.

Mari terus bersyukur dan semangat dalam menjalaninya karena hidup adalah perjuangan dan proses belajar tiada henti.

www.indonesiamengajar.org
http://www.facebook.com/pages/Indonesia-Mengajar/124834754208909?sk=wall

Sunday, January 09, 2011

Pindah Blog

Rasanya aku ingin pindah blog...
memulai sesuatu yg baru...
I'll tell u soon


happy new year
regards,
Ika

Saturday, November 06, 2010

blogger oh blogger

hm... lama juga yah blog ini tak ter-update.
Sampai gue lupa email and password untuk masuk ke account ini :D

Kalau flashback ke beberapa tahun lalu, ternyata blog ini sudah lama juga yah....
kurang lebih sdah 5 tahun. Setiap kali ngimongin blog, gue selalu teringat Putri and Amel yang menstimuli gue untuk nulis blog (makasih cin... muach)
Malah pernah dalam satu tahun gue menulis sampai 33 post, agak2 kaget siyh dengan jumlah ini, karena seingat saya, diriku agak males2an ngupdate blog. I prefer to read than write :)

Minggu lalu baru saja di adakah pesta blogger, dan ini membuat merupakan duatu tanda bahwa micro blogging berkembang pesat dan menjadi media baru yang dipercaya masyarakat. Sehingga, blog bisa dianggap sebagai sebuah referensi yang cukup terpercaya. Terlebih kalau mencari berita seputar perjalanan, pengalaman menggunakan suatu barang, info tentang sebuah tempat, biasanya kita akan mencari informasi melalui blog - blog yang ada.

berikut ada beberapa blog asik, blog seru atau blog keren yang cukup rutin saya kunjungi:
1. http://www.salsabeela.com/ --> blog mba Ollie ini isinya macem - macem and seru, berbagai info ada di sni.

2. http://naked-traveler.com/ --> kalau yang ini ttg travel gitu, suka dengan gaya bahasa trinity yg lucu and saya emmang suka menyukai dia sejak buku pertamanya.

3. blog teman2 ku seperti (izin copy link ibu-ibu):
http://blog.pureisme.com/ (nini ini sudah 3 kali pindah alamt blog *tepok jidat*)
http://ameliadevina.blogspot.com/
http://dee-volution.blogspot.com/
http://lauceluv.blogspot.com/

blog2 lainnya say kunjungi sambil lalu, sesuai informasi yang saya cari.
kalian punya referensi blog bagus? tentang apa saja? mari berbagi di sini yah...
thank you

Tuesday, August 03, 2010

You'll Never Walk Alone


When you walk through a storm
Keep your head up high
and don't be afraid of the dark
At the end of the storm is a golden sky
and a sweet silver song of a lark

walk on through the wind
Walk on through the rain
and your dream be tossed and blown

Walk on, walk on
With hope in your heart
and you'll never walk alone
You'll never walk alone.....
*cause God always be with u*

Sunday, July 18, 2010

ketika kreatifitas harus kawin dengan management skill

Seteah bolos menulis selama beberapa bulan *hampir setahun kayana*
gw berfikir untuk mulai menulis lagi, yah berusaha untuk tetap menulis catatan ini sebagai epigrafi hidup.

Belakangan ini Ika ckup sibuk dengan beberapa project, dimulai dari mengurus program Corporate Social responsibility (CSR) PT Indo Tambangraya Megah Tbk, mendampingi media visit ExxonMobil pada IPA ke 34, liputan CSR ExxonMobil di Padang, sampai project yang saat ini sedang dipegang Rumah Sehat ITM, sebuah program media relations PT ITM.

Yang ingin gw share kali ini adalah, bagaimana kita membungkus sebuah ide kreatif lalu mengawinkannya dengan management yang baik sehingga suatu project / event dapat berjalan dengan lancar. Kreatif dapat diartikan macam-macam, salah satunya identik dengan ide yang orisinil. Sebagai consultant kerjaan gue kerap kali menjadi posisi terjepit antara keinginan Client dan kebutuhan stakeholder. Nah di sinilah kreatifitas itu sangat dibutuhkan untuk "wrapping" keinginan client menjadi kebutuhan stakeholder. Begini contohnya: Ketika client ingin mendapatkan publikasi, dia akan meminta pihak konsultant untuk mengundang para jurnalis, tak peduli isu yang dikeluarkan mempunyai nilai berita atau tidak. Goalnya adalah mendapatkan publikasi. Sedangkan bagi sang jurnalis, ia harus menulis berita yang spektakuler, yang memiliki nilai berita yang tinggi (dan mereka tidak pernah dibayar oleh perusahaan utuk menulis sebuah berita, haram hukumnya untuk para jurnalis sehat). Nah disitulah peran seorang konsultan PR, ia harus memasukan berbagai ide kreatifnya agar isu yang biasa menjadi luar biasa dan memiliki nilai berita.

sedangkan ide kreatif sebaik apapun itu, tidak akan berhasil tanpa management yang baik. Gue juga sering ngalami hal ini, stuck karena lack management, akhirnya hanya menjadi manusia ide, hehehe. Idenya banyak, seabrek-abrek, tapi ga realistis. Kalaupun realistis, daging ini sulit rasanya utuk terus konsisten menjalankan ide tersebut.

Seperti project yang sedang gw jalanin sekarang ini.
Banyak sekaliide dan vendor-vendor yang terlibat, harus memanage mulai dari dealing dengan berbagai vendor, ngurus kostum panitia, memfilter para undangan (kita hanya mengundang jurnalis tertentu yang sering berhubungan dengan client dan jumlahnya harus 100 jurnos), ngurus dekor, dll....
Walaupun repot dan agak pontang panting, tapi gw cukup menikmatinya. Kadang kalau lagi ribet serasa kepala mau pecah juga sih, but so far so gud.

Yah itulah PR consultant, scoop kerjannya meliputi strategic planning hingga EO, dimana kreatifitas sangat dibutuhkan dalam membuat strategic plan dan management sangat dibutuhkan dalam pelaksanaannya (ketika kita berperan jadi EO).

Ada beberapa buku bagus yang ingin gue referensikan,
1. OMG tulisan si brilliant, Yoris sebastian (I adore him very much)
2. Kekuatan dari fokus tulisan (lupa penulisnya sapa)


Ok selamat bermain-main dengan kreatifitas and self management :-)
Semangat!!!!!!!!!!!!!!!
-Jangan takut untuk memanjat pohon yang tinggi, menyibak ranting yang lebat, ataupun tertusuk duri karena di sana terdapat buah yang ranum-

Friday, March 12, 2010

I leave my hand to You

Aku mau tahun ini menjadi tahun penuh optimistis....

aku memulainya dengan membuat buku impian-ku...
buku berwarna pelangi itu, khusus didedikasikan untuk mimpi-mimpiku.

Aku banyak maunya...
mau punya TK
mau jadi PR yg handal
mau pindah kerja
mau belajar naik motor
mau bernyanyi dengan baik
mau bisa design.... (berkawan dengan sotoshop)
*Jadi ingat lagu doraemon...ingin ini, ingin itu, banyak sekali......*

Tapi aku percaya,
ketika semua itu dituliskan.....
secara otomatis tulisan itu akan mengingatkan kita...
dan ketika pikiran kita disugesti terus-menerus..
unconsciously your body & mind will drive ur effort to catch your dream...

Hari ini mendengar sebuah motivasi yg baik.
"Doa adalah bentuk paling hebat dari Otosugesti. Doa bisa mempengaruhi Komposisi Kimia Otak dan memberikan anda kekuatan untuk meraih impian. Berdoalah"

hihihihi... kalau dipikir betul juga, kadang dengan berdoa kita bukan saja melakukan komunikasi dengan Tuhan tapi juga menenangkan diri sendiri. Ada seorang teman berkata, ketika harapan tidak sesuai dengan kenyataan, di situlah Doa bekerja.

Maka itu, gue membuat catatan untuk mengingatkan diri selalu menyerahkan segalanya Pada Tuhan...

I may plan all the scene... but He who Direct it.
He, the one who gonna add or erase, or continue, what I've planned.
So I'll leave my hand to Him...

coz I believe, He will give if I ask, He'll open the door If I knock it... *hahahaha.. ujung2nya maksa ini mah* hahahahha


let's make ur dream list too friends...................

Monday, September 21, 2009

An angel was sent to help me



God was sent an angel to me last week..
and now he goes again, to find another people to be helped.

I sit down here and smile nicely..
hope one day, he will come here, take a rest, while sharing his experience with me...

tell me about a up to z
tell me from Adam & eve until ascending of Jesus
tell me about moon cake festival until Christmas
tell me from Advertising up to PR
tell me from SWOT up to SOSTAC, from naturalist up to constructivist
tell me about heaven and hell
tell me about many things that I don't know

and on that day, we'll have same smiley face.


He is my leverage..... leverage for mind, heart and faith.
Happy to know him and
Grateful to be his friend...


*a daily journal to remember my journey*

Friday, September 04, 2009

stop... take a nap..... and run.......................

werrrrrrrr...........

numpang lewat... ika lagi sibuk neh, lebih tepatnya lagii dikejar2 dateline thesis siyh... kalo ga selesai harus bayar lagi 5,5 jt. Males bgt kan, mending buat jalan2 ke Belitong deh....

makanya maap yah kalo jadi jarang posting..
Beberapa hari yang lalu sempet kalut, kacau, eneg, takut, kawatir and kesel....
rasanya udah ga mau lagi ngerjain thesis... ga mau.. ga mau... CUKUP!!!!

bab 1 ampe 3 yang udah dikerjain selama 2 bulan ternyata salah semua (padahal pembimbing gue udah approve aje),
Menurut para panelis S2 harus rombak dari awal lagi...... and waktu sidang itu pembimbing gue ga dateng... (single fighter deh)

trus pihak2 terkait juga tidak koperatif dalam memberi data,
Di samping itu banyak juga pekerjaan laen yang ga mau melepaskan diri dari gue (Padahal gue dah bilang mau cutiiiii dulu dari semua hal)....

Malem itu gue kesel banget... and pressure-nya kuat banget...
waktu itu menjelang tengah malam, gue ga tau lagi mau ngomong ke siapa...
ga mungkin ngomong ke cici gue, secara dia uda bela2in gue buat S2, ga mungkin gue mengeluh ttg ini ke dia....
ini udah malem pula, ga kebayang ajah kalo telp one of charmed famz cuma buat ngoceh2 ga jelas.

Akhirnya gue telp Mr X..... (at least I am able to tell everything to him)
gue telp and ternyata dia uda siap2 mao tidur karena besok dia tugas ke ambon..

I just said....
" (his name), ga mau nulis lagi... cape.."

and he give me a long..long advise...
he asked me to stop think it for a while,
take a deep breath and eat or drink whatever I want,
Asked me do not consider of my weight and do not care how much fat in those food, just eat!!

just that...
but.. after 5 minutes, he send me a message. It full of to do list, what I suppose to do after I take a break... and he keep remind me to pray.
Many thanks to him for any help and support he gave.

Currently I do my best to complete my master degree,
hug and kiss from friends (thanks pue)often energize me....
I will fight for it...
I will keep survive...

nanti kalo uda selesai, kita jalan2 yah teman.... (teringat janji dengan amel and pia.... duit gajiannya uda ampir abis lage neh... (>_<) hehehehe)

Thursday, July 09, 2009

jawaban peer pu3

1. how old are you?
23 years, 3 months, 2 weeks, 1 day

2. at what age do you think you'll get married?
Hmmm I dream to married at 25, but I am not sure... hm... 27 is better
One fact that I know, Love is not enough to build a marriage life, we need a lot of others ingredients

3. who will be your bridesmaid & bestman?
hm... I would happy if Jason can do that... but it seems impossible.
hm.. maybe my little niece or nephew (consider that titin is pregnant now)

4. do you want a garden/beach or traditional wedding?
I love beach so much.... but garden will be nice. Takut masuk angin boo kalo di pantai ..... nti honeymoon ajah yg di sono yah...

5. where do you plan to go on honeymoon?
hm... Rome or Greece will be very nice...
btw India is also nice, I like too see their cultural relief, festival, a town with many color, watching sunset in side of Gangga River... and a bit adventure journey.

6. how many guests do you think you'll invite?
hm... depend to budget. I also have to consider about relatives and friends of me, my parents, my husband parents, etc.. I like to treat people actually

7. will that include your exes?
hm...... If they do not mind, I will.

8. how many layers of cake do you want?
its not big matter for me, I agree with any one.

9. when do you want to get married, morning or evening?
evening

10. name the song/tune you'd like to play at your wedding..
a brand new day (by ten 2 five), hm...I just found that song for my friend's wedding actually........

11. do you prefer fine dining or just normal spoon&fork? knife?
hm... anything is fine

12. champagne or red wine?
hm........ for what? wedding toast, for beverage I prefer es puter... I love it...

13. honeymoon right after the wedding or days after the wedding?
both are ok for me

14. money or household items as gifts?
Money of cros

15. how many kids would you like to have?
2 enough.....

16. will you record your honeymoon in DVD/CD?
hm... yeah... do i have to hire a man to follow us? if not, we will not in the video together...

17. whose wedding plan would you like to know next?
amel, lauce, pia, my sistha, surya, fida, yue, and many moreee

Monday, July 06, 2009

Starting from passion to reach brand new day..



Woke up in the morning, a bit lazy and kept rolling on my bed
took a bath and went to office...

Great morning, with pieces apple as my breakfast (ate while I'm in bus :D) and sure a hardcore road singer's voice accompanied my nice morning.

Arrived at office, as usual, washed my hand, opened my drawer and turned on my lappie. Browsed the most updated news related to my clients industries, analyzed it and served it on their pc a.s.a.p.

suddenly I remembered that I had to complete some administrations of my bank account. So I went to the bank at Senayan City together with Gery, my working partner. After finished some administration process, we took a lil window shopping at “ORANGE” ( a fashion shop). Hope could find some great cheap clothes to buy…

while I tried some clothes, I was wondering about songs that played at the shop. It’s nice song and impressed me much, I knew the singer is Ten2Five, but still didn't notice the title.

I tried to memorize the lyrics and browsed the song…….
After several minutes, yeay I got it….. *joget2* it is 'BRAND NEW DAY"

I found many ten2five songs but my fav are Brand new day and passion.
Those songs are very suitable with my friends' condition…. Brand new day for mba tri and passion for laura….

Soon as I told Mba tri the song, she decide to make it as her wedding song (she gonna married). Similar things with Laura, she posted the song on her blog to express her feeling to her boyfriend.

And honestly I love those songs because both of them represent my life and hope. I hope my passion will change to be a brand new day *of course with someone special in future* Almost every friend of mine said that my relation with XXXX should be more than a friend. We are too closed to mark as friend, but I don't care about it and enjoy this situation. Yes, until now we still friend.





I just like to be with him, feel comfort to spend time together or share stories. Sometimes he can give a great suggestion or saw a problem from different angle. He often convinces me for several decisions, that's why I love to share thought with him.

We share many things, from real condition up to our dream.
We help each others, remind each other (specially about our services in church), sharing perception and discuss alot of thing together.I enjoy watching movie with him, coz he never complain about my watching behavior *hm.. weird term* (yeah I always bring socks to cinema, hit people nearby when the movie got climax *panic woman*). I feel comfort and don't want to broke this condition.

In other side,another man come to my life (actually he's an old friend, let named him biru). We were close previously, before I came back with ultramen…

biru often invites me to spend my weekend with him. Yeah, kind of go to cinema, sharing day-to-day stories, dinner out, etc. He quite intense in calling me, and trying to get attention. However, when we spent time together, I didn't feel really comfort actually. I don't know why, but there is like a gap which make me can't express the 'true' me.

I can't leave him (cause he is very nice to me) but also don't really enjoy to spend time with him. It makes me feeling guilty sometimes and confuse what to do.

Now, I just let it flow and hope God will show me a clue... to a brand new day
Hopefully…
Amien….

Saturday, June 13, 2009

experience 1001 nite - Arabian Party

yippie...
akhirnya satu project lagi telah selesai *tinggal repot bikin report-nya niyh.

Yup, jadi kemaren tuh Ika jadi project leader untuk acara media relation salah satu client. Sebuah malam apresiasi buat wartawan dengan tema 1001 malam - arabic nite. Wuih persiapannya bikin mau gila deh, contact vendors, bongkar pasang rounddown acara, utak-atik budget and the most important is inviting the journalists and make sure they'll attend the event.

yang bikin susah adalah untuk ngundang wartawan itu memerlukan beberapa tahap:
1.di email, 2. di sms, 3. ditelpon lagi, buat make sure mereka terima undangan
tunggu beberapa hari...
4.telpon lagi untuk mastiin siapa saja yg confirm datang *karena wartawan biasanya baru tau jadwal mereka 18 jam sebelum mereka bekerja*


Tapi syukur puji Tuhan deh, acara berlangsung dengan sgt baik. Walau ada beberapa hal yang bikin dongkol bin jengkel, yaitu organisnya lupa ngasih list requested song ke penyanyinya (secara lagu itu udah direquest client jauh2 hari *tepokjidat. Padahal gue udah ngasih list lagu itu dirinya sekitar 7 hari sebelum acara *masih emosi membara

gilingan pas hari H penyanyinya cengo, ga bisa bawain request songs-nya and gue ga enak bgt sama client and my bos. YAng tambah bikin dongkol,si organis dengan enaknya bilang *lupa, ga sempeet, ga ada waktu latihan* tanpa solusi pula..... *haiyahh...

Untung uda uzur tuh, kalo ga bisa gue oceh2in deh.... *iiih... gregetan rasanya*
Fortunately wartawannya kooperatif semua, Dari 110 yg konfirm, yang dateng sekitar 70 wartawan. and yg paling bikin seger adalah penampilan belly dancernya... *mak nyus booo. Yah oloh, jgnkan co ya bo, gue ajah ngiler tingkat dewa and ga stop ngasih applause ke mereka *ngiri beraat sama perut mereka yang sexy tak berlemak.

Belly dancernya tiga orang, dua org slim tapi padat berisi, yg satu gede bgt (versi pretty gt)tapi pedenya LUAR BINASA... and hal itu bikin doi jadi terlihat sgt sexy.... (I learn something from her, thanks sis)

selain belly dancer ada jg fun booths buat wartawan, kaya booths untuk foto costume, massage, henna painting *gue ga mau ketinggalan, ikut nyobain hena painting jg donk*, photo silluet and shisha.

Acara puncaknya adalah games dengan hadiah utama notebook (ini paling ditungu ama warawan).mereka diminta makan sate bawang bombay mentah 3 tusuk and ngabisin coke 1 pitcher (Hoek.........). Tapi, Dengan semangat 45 wartawan yg namanya IRWEN, buseeet.... angkat empat jempol dah buat dia. Dia menghabiskan semuanya dengan waktu 5 menit saja (gue berasa mau pingsan liat dia membabi buta menghabiskan sate bawang bombay itu)

demi memperebutkan hadiah kedua (ipod Touch) ad hadiah ketiga (Digicam), ada wartawan yg ampe muntah2...aduh kasian juga sih liatnya, tapi apa boleh buat yah...
hidup adalah perjuangan euy.... MERDEKA!!!

Finally, I really thankful to Lord who gives me strength and ability to complete project. Of course to all my team (my incredible and maveners team), to all vendors and of course my client...

here some pictures


Me and the belly dancers

and me and team!



and friends... I recommend Samarra restaurant if u would like to experience Arabian nite (or middle east atmosphere). it's nice place and quite private...............

Laura, lets go out... don't think too much about boy, because boy will be boy, and lets find a man.... hahahhahaha. Buat Amel... maap darling, aku belom bisa join jelajah budaya and jali2 ngiter2 Sumatera (walupun I promise to my Bangka Island that I will come back to see her again). I have another priority to do because the deadline is ticking me. Puput where are u? I still keep the wallet and hope we will meet soon dear. Pia and yg laennya adenm ayem ajeh niyh kayanya...
bebrapa waktu lalu gue sempet mikirin Surya... and how's she yah???

kabar2i aku tentang kalian yah... * miss u alll.... muach*