Hii semua, setelah dipikirkan masak-masak saya akan tetap melanjutkan blog ini. Beberapa bulan lalu sempat berpikir untuk pindah blog karena saya tidak ingin mencampuradukan blog saya, yang 80% tulisannya menceritakan kehidupan saya dengan urusan pekerjaan. Namun, akhirnya saya meyakinkan diri bahwa blog ini merupakan bagian dari kisah hidup saya, penggalan kisah yang dapat mengingatkan saya tentang berbagai hal yang pernah saya lalui. Maka, akan lebih baik bila saya secara konsisten melanjutkan menulis di blog ini, selain sebagai record diri, berharap ada tulisan yang dapat menginspirasi org lain.
YUU kita mulai kisah baru ini:
HIdup disebut berwarna karena kita selalu dihapkan oleh banyak pilihan, misalnya mau beli pakaian, banyak pilihan department store maupun pasar tradisional. Setelah lulus SMA, kita dihadapkan pada pilihan mau kuliah atau kerja atau berwirausaha, dll. Banyak sekali opsi yang ditawarkan pada kita.
Namun, hidup menjadi berarti karena dari sekian banyak pilihan tersebut kita tidak dapat memiliki semuanya. Dengan kata lain, HIDUP MENJADI BERARTI KARENA KITA MEMPUNYAI BATASAN UNTUK MEMILIH. Hal inilah yang membuat kita semakin menghargai keputusan yang kita buat dalam hidup. Semakin menghargai dan bertanggung jawab atas putusn yang telah kita buat.
Begitupun dengan kehidupan karir saya, saya dihadapkan pada banyak pilihan dan saya memilih untuk mengikuti kata hati saya. Saya memutuskan untuk berpartisipasi pada program INDONESIA MENGAJAR dan dengan bangga menerima pinangan mereka untuk menjadi PENGAJAR MUDA di pelosok Indonesia.
Saya tahu konsekwensi yang akan saya terima:
1. Saya akan di tempatkan di pelosok Indonesia (remote village) yang belum memiliki aliran listrik dan signal handphone. Dimana akses komunikasi, kesehatan dan hiburan sangat minim.
2. Saya akan mengalami penurunan pendapatan yang cukup berarti karena saat ini saya bekerja di perusahaan humas berskala multinasional dengan pendapatan cukup baik.
3. Saya akan jauh dari orang tua, keluarga dan teman, serta melewatkan berbagai moment-moment berharga dengan mereka. Hal ini karena saya hanya dapat bertemu mereka/ plg ke rumah 1 kali dalam setahun
4. Beragam fasilitas tidak akan saya temui di desa terpencil dan adanya bahaya epidemi penyakit, mengingat sanitasi dan fasilitas ksehatan yang cukup sulit.
Namun inilah pilihan hidup saya, saya senang sekali dapat berkontribusi untuk bangsa Ini (I’m proud to be Indonesian) dengan memberikan pemerataan pendidikan bagi anak-anak Indonesia di daerah pelosok. Pernahkan terpikir bahwa tak satupun dari kita bisa memilih dilahirkan dimana, dengan keluarga seperti apa, dengan kondisi ekonomi bagaimana? Dan kebetulan mereka lahir di daerah pelosok yang sulit dijangkau sehingga dengan sendirinya kesempatan mendapatkan pemerataan pendidikan menjadi lebih sulit.
Ketika saya, yang mungkin sedikit lebih beruntung dari mereka diberi kesempatan untuk berbagi, dengan senang hati dan penuh syukur saya menyambutnya. Saya ingin mereka juga mendapatkan pendidikan yang setara sehingga di masa mendatang dapat berkompetisi dengan anak-anak kota lainnya. Saya yakin, seyakin-yakinnya mereka juga memiliki potensi yang luar biasa. They just need an opportunity.
Saya yakin program ini akan memberikan pengalaman luar biasaaaa yg mungkin tidak dapat saya tebus dengan uang. Sebuah petualangan baru bersama orang-orang luar biasa pula.. I’m so excited.
Inilah pilihan hidup saya, bila nanti saya harus memulai karir saya dari awal, saya tidak keberatan. Saya menganggap semua itu sebagi bagian dari hidup dan biarlah berjalan sebagaimana mestinya.
Mari terus bersyukur dan semangat dalam menjalaninya karena hidup adalah perjuangan dan proses belajar tiada henti.
www.indonesiamengajar.org
http://www.facebook.com/pages/Indonesia-Mengajar/124834754208909?sk=wall