Seteah bolos menulis selama beberapa bulan *hampir setahun kayana*
gw berfikir untuk mulai menulis lagi, yah berusaha untuk tetap menulis catatan ini sebagai epigrafi hidup.
Belakangan ini Ika ckup sibuk dengan beberapa project, dimulai dari mengurus program Corporate Social responsibility (CSR) PT Indo Tambangraya Megah Tbk, mendampingi media visit ExxonMobil pada IPA ke 34, liputan CSR ExxonMobil di Padang, sampai project yang saat ini sedang dipegang Rumah Sehat ITM, sebuah program media relations PT ITM.
Yang ingin gw share kali ini adalah, bagaimana kita membungkus sebuah ide kreatif lalu mengawinkannya dengan management yang baik sehingga suatu project / event dapat berjalan dengan lancar. Kreatif dapat diartikan macam-macam, salah satunya identik dengan ide yang orisinil. Sebagai consultant kerjaan gue kerap kali menjadi posisi terjepit antara keinginan Client dan kebutuhan stakeholder. Nah di sinilah kreatifitas itu sangat dibutuhkan untuk "wrapping" keinginan client menjadi kebutuhan stakeholder. Begini contohnya: Ketika client ingin mendapatkan publikasi, dia akan meminta pihak konsultant untuk mengundang para jurnalis, tak peduli isu yang dikeluarkan mempunyai nilai berita atau tidak. Goalnya adalah mendapatkan publikasi. Sedangkan bagi sang jurnalis, ia harus menulis berita yang spektakuler, yang memiliki nilai berita yang tinggi (dan mereka tidak pernah dibayar oleh perusahaan utuk menulis sebuah berita, haram hukumnya untuk para jurnalis sehat). Nah disitulah peran seorang konsultan PR, ia harus memasukan berbagai ide kreatifnya agar isu yang biasa menjadi luar biasa dan memiliki nilai berita.
sedangkan ide kreatif sebaik apapun itu, tidak akan berhasil tanpa management yang baik. Gue juga sering ngalami hal ini, stuck karena lack management, akhirnya hanya menjadi manusia ide, hehehe. Idenya banyak, seabrek-abrek, tapi ga realistis. Kalaupun realistis, daging ini sulit rasanya utuk terus konsisten menjalankan ide tersebut.
Seperti project yang sedang gw jalanin sekarang ini.
Banyak sekaliide dan vendor-vendor yang terlibat, harus memanage mulai dari dealing dengan berbagai vendor, ngurus kostum panitia, memfilter para undangan (kita hanya mengundang jurnalis tertentu yang sering berhubungan dengan client dan jumlahnya harus 100 jurnos), ngurus dekor, dll....
Walaupun repot dan agak pontang panting, tapi gw cukup menikmatinya. Kadang kalau lagi ribet serasa kepala mau pecah juga sih, but so far so gud.
Yah itulah PR consultant, scoop kerjannya meliputi strategic planning hingga EO, dimana kreatifitas sangat dibutuhkan dalam membuat strategic plan dan management sangat dibutuhkan dalam pelaksanaannya (ketika kita berperan jadi EO).
Ada beberapa buku bagus yang ingin gue referensikan,
1. OMG tulisan si brilliant, Yoris sebastian (I adore him very much)
2. Kekuatan dari fokus tulisan (lupa penulisnya sapa)
Ok selamat bermain-main dengan kreatifitas and self management :-)
Semangat!!!!!!!!!!!!!!!
-Jangan takut untuk memanjat pohon yang tinggi, menyibak ranting yang lebat, ataupun tertusuk duri karena di sana terdapat buah yang ranum-